Free Epub – Agama, Keterbukaan, dan Demokrasi

hal1

Pemilu serentak 2019 meningkatkan ketegangan antar identitas pada kalangan yang luas. Hal ini memprihatinkan saya, sehingga secara tidak sengaja menemukan sebuah situs yang menerbitkan berbagai buku gratis yang membahas masalah ini jauh-jauh hari sebelumnya. Buku ini merupakan terbitan dari Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Ini merupakan versi epub dari buku berformat pdf gratis dengan alama di http://www.paramadina-pusad.or.id/buku/agama-keterbukaan-dan-demokrasi-harapan-dan-tantangan/. Dengan lisensinya yang gratis, saya beranikan diri mengeditnya dengan format lain (Epub). Semoga kerukunan antar umat (beragama) semakin terjalin di Indonesia

Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari tokoh-tokoh lintas agama yang tersohor, seperti Franz Magnis-Suseno, Natanael G. Sumaktoyo, Mery Kolimon, Taufik Pasiak, Alissa Wahid, Ahmad Syafi’i Mufid, Maman Imanulhaq, dan Rosalia Sciortino. Buat yang suka baca di e-reader silakan dinikmati : https://userscloud.com/1pbbrdonkydp. Bila ada kurang baiknya editing silakan dikoreksi sendiri he..he..

 

Penerbitan Artikel di Jurnal on-line Nasional (Bagian I)

Akhirnya menulis lagi setelah vakum bertahun-tahun…

Hanya ingin sedikit berbagi tentang proses penerbitan artikel di Jurnal Ilmiah. Jurnal ilmiah dalam konteks ini adalah jurnal nasional, karena pengalaman saya masih hanya di level itu.

Saya akan membagi tulisan ini menjadi dua, pertama menyangkut pertimbangan dalam memilih suatu jurnal dan kedua menyangkut teknis pengumpulan jurnal secara on-line, khususnya di Jurnal Akuntansi dan Keuangan UK Petra (terakreditasi B tahun 2016-2021 dengan SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Nomor 36a/E/KPT/2016).

Bagi saya, ada beberapa pertimbangan dalam memilih suatu Jurnal sebagai sarana penerbitan ilmiah.

  1. Institusi yang jelas;

Pilihlah institusi penerbitan yang jelas untuk menghindari predator jurnal. Jurnal yang terindeks scopus (www.scimagojr.com) misalnya, adalah jurnal yang berkualitas. Jika menggunakan jurnal nasional, akreditasi jurnal nasional (www. arjuna.ristekdikti.go.id) juga menunjukkan kualitas jurnal. Institusi pendidikan, organisasi penelitian yang jelas, serta institusi pemerintah tertentu dapat pula menjadi rujukan.

  1. Jenis tulisan dan bahasa;

Jurnal ilmiah memiliki karakteristik yang berbeda-beda berdasarkan berbagai tulisan yang telah diterbitkan sebelumnya maupun profil para reviewernya. Tulisan saya adalah tulisan positivistik yang bersifat kuantitatif, sehingga saya memilih jenis jurnal yang lebih banyak menerbitkan berbagai tulisan positivistik, baik kuantitatif maupun kualitatif. Ada pula jurnal yang lebih menekankan pada tulisan non-positivistik, tergantung dengan preferensi para reviuwernya. Sesuaikan pula bahasa yang disyaratkan oleh jurnal yang dipilih, karena ada jurnal yang mensyaratkan hanya dengan bahasa Inggris.

  1. Persyaratan tertentu;

Penerbitan artikel biasanya ditentukan berbagai persyaratan, khususnya bila digunakan sebagai syarat wisuda/pengambilan ijazah dalam suatu jenjang pendidikan atau syarat profesi. Ada yang mensyaratkan jurnal internasional, ada pula yang jurnal nasional saja. Jurnal nasional pun ada yang mensyaratkan harus terakreditasi tertentu oleh Kementrian Ristek. Silakan disesuaikan dengan persyaratan yang ada maupun dengan idealisme masing-masing.

  1. Waktu penerbitan;

Waktu reviu suatu jurnal berbeda-beda sesuai keadaan jurnal yang bersangkutan. Jurnal umumnya akan direviu oleh editor yang berkualitas dengan kesibukan yang padat, sehingga membutuhkan waktu yang cukup. Untuk jurnal Nasional proses reviu berkisar antara 4-6 bulan. Pasca reviu pun masih membutuhkan waktu beberapa lama untuk diterbitkan, tergantung hasil revisi yang harus dilakukan. Silakan bersabar dan jangan pesimis karena setiap jurnal yang disampaikan pasti akan direviu.

  1. Biaya penerbitan;

Secara logis, setiap jurnal membutuhkan dana untuk penerbitan. Mungkin ada jurnal yang gratis, namun sebaiknya dipilih jurnal yang diterbitkan oleh institusi yang jelas. Silakan disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.

  1. Metode dan panduan pengumpulan artikel;

Pengumpulan jurnal secara on-line tentu saja lebih memudahkan apabila kita berdomisili tidak satu kota dengan lokasi jurnal. Sesuaikan artikel dengan panduan penulisan yang ada pada setiap jurnal. Ada jurnal yang menyediakan borang dalam format yang bisa di-edit, sehingga lebih memudahkan dalam proses penulisan.

Demikian bagian pertama dari tulisan ini, semoga bermanfaat. Bagian selanjutnya akan saya tulis soal teknis pengumpulan jurnal secara on-line, khususnya pada jurnal yang menggunakan program Directory of Open Access Journals (DOAJ).

Sejawat Seri-17

Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro menjadi lokasi pelaksanaan Sejawat seri 17. Kecamatan Dander sebelumnya telah terkenal dengan adanya obyek wisata “Kahyangan Api” yang merupakan sumber api alam yang tak kunjung padam. Di lokasi Kahyangan Api ini juga terdapat sumber air dingin yang secara visual mirip dengan air panas yang mendidih karena adanya uap yang muncul dari dalam sumber tersebut.

Pelaksanaan Sejawat seri 17 dimulai dari kawasan Wana Wisata/Lapangan Golf Dander dan langsung disambut single track memasuki hutan jati yang rapat. Tanah di lokasi hutan ini sangat keras dan licin, apalagi semalam sebelumnya diguyur hujan gerimis. Laju sepeda seperti tidak bisa dikendalikan karena licinnya kondisi tanah yang seperti berminyak.

Lanjutkan membaca

Reksadana Terbaik 2011 Versi Majalah Investor

Highlights Reksa Dana Terbaik 2011

Reksadana  Saham

1 Panin Dana Maksima/ Panin Sekuritas Tbk / Reksa Dana Saham – Periode 1 Tahun – Aset > Rp 1 Triliun
2 Panin Dana Prima/ Panin Sekuritas Tbk /Reksa Dana Saham – Periode 1 Tahun – Aset > Rp 100 Miliar – Rp 1 Triliun
3 BIG Bhakti Ekuitas/ MNC Asset Management /Reksa Dana Saham – Periode 1 Tahun – Aset < Rp 100 Miliar
4 Panin Dana Maksima/ Panin Sekuritas Tbk /Reksa Dana Saham – Periode 3 Tahun – Aset > Rp 1 Triliun
5 Panin Dana Prima /Panin Sekuritas Tbk /Reksa Dana Saham – Periode 3 Tahun – Aset > Rp 100 Miliar – Rp 1 Triliun
6 Reksa Dana Grow-2-Prosper /Corfina Capital /Reksa Dana Saham – Periode 3 Tahun – Aset < Rp 100 Miliar
7 Panin Dana Maksima /Panin Sekuritas Tbk /Reksa Dana Saham – Periode 5 Tahun – Aset > Rp 1 Triliun
8 Batavia Dana Saham /Batavia Prosperindo Aset Manajemen /Reksa Dana Saham – Periode 5 Tahun – Aset < Rp 1 Triliun
9 Panin Dana Maksima /Panin Sekuritas Tbk /Reksa Dana Saham – Periode 7 Tahun – Aset > Rp 1 Triliun
10 Batavia Dana Saham /Batavia Prosperindo Aset Manajemen /Reksa Dana Saham – Periode 7 Tahun – Aset < Rp 1 Triliun

Lanjutkan membaca

Sejawat – 15

Sejawat seri 15 berlangsung tanggal 21-22 Mei 2011 di Gunung Kawi Kabupaten Malang. Lokasi start adalah di desa Wonosari, tepatnya di Kawasan Wisata Gunung Kawi yang terkenal sebagai tempat pemujaan atau tempat ngalab berkah bagi sebagian orang Indonesia. Tempat tersebut merupakan Cungkup/Makam Eyang Jugo/Sujo serta beberapa petilasan mereka. Gunung Kawi sangat ramai dikunjungi pada Jumat Legi (hari meninggalnya Eyang Jugo) dan tanggal 12 Suro (hari meninggalnya Eyang Sujo). Pada hari-hari tersebut kawasan wisata ini penuh sesak, hotel-hotel penuh oleh pengunjung.

Pelaksanaan Sejawat seri 15 dimulai dari tempat parkir Kawasan Wisata Gunung Kawi dan dibuka oleh Bupati Malang. Begitu dibuka, peserta langsung disuguhi oleh tanjakan aspal yang panjang dan cukup tinggi khas daerah pegunungan. Hawa dingin pegunungan langsung hilang berganti hangatnya keringat. Berbagai tanjakan dan turunan curam dan landai menyusul kemudian di jalan makadam dan jalan tanah. Kondisi tanah yang licin, meskipun tidak hujan sehari sebelumnya menyuguhkan situasi yang menantang. Jatuh dari sepeda bukan hal yang aneh terutama saat melewati turunan tanah bekas jalan air yang licin. Kejadian jatuh dari sepeda menjadi guyonan bagi peserta yang lain, misal saat ada yang jatuh, peserta lain bilang “Wah foto dulu pose jatuhnya !” sehingga yang jatuhpun jadi tertawa.

Secara umum Sejawat seri 15 berlangsung baik. Hotel yang bersih dan nyaman, makan yang enak, serta rute dengan pemandangan yang indah. Saking indahnya pemandangan jarak yang cuma 20 kilometer terasa sangat kurang bagi banyak peserta. Terutama karena biasanya Sejawat dilaksanakan dengan jarak sekitar 30 kilometer, serta didukung cuaca yang mendung dan hawa yang dingain pegunungan Kawi. Bravo Sejawat !

Gabung

Sejawat-15